ASUS SEO Competition

ASUS SEO Competition

Jumat, 30 Oktober 2009

Berterima kasih bisa membawa kemajuan

Alkisah, di suatu kecamatan kecil terdapat dua rumah makan bakmie, rumah makan yang satu berada di barat sedangkan yang satu lagi berada di timur. Dua rumah makan bakmie tersebut telah berada disitu lebih dari 30 tahun maka tanpa disadari telah terjadi regenerasi pemiliknya atau pemilik sekarang adalah angkatan kedua.

pada suatu saat ditengah - tengah dari dua rumah makan bakmie itu muncul rumah makan bakmie yang baru dengan ruangan rumah makan yang lebih baru, dekorasi yang lebih indah, memasang AC sehingga suasana rumah makan bakmie tersebut ramai sekali. Hal ini mendatangkan rasa tidak suka dan kemarahan dari pemilik generasi kedua dari dua tukang bakmie yang berada di barat maupun yang di timur.

Pemilik bakmie yang berada di timur merasa dirinya sangat - sangat terganggu dengan keberadaan tukang bakmie yang baru, sehingga ia selalu setiap hari merasa marah, merasa kesal karena langganannya mulai berkurang sedangkan rumah makan bakmie yang baru sangat ramai, sampai – sampai pengunjung yang makan di sana memarkir kendaraan di depan rumah makannya. Pada suatu hari dengan perasaan tidak suka dan marah ia membawa senjata dan mendatangi rumah makan bakmie yang berada di tengah sampai terjadi keributan dan perkelahian. Alhasil pemilik rumah makan bakmie yang berada di timur itu di tahan.

Di lain pihak pemilik rumah makan bakmie yang berada di barat juga hatinya sangat-sangat terganggu sekali dengan kedatangan rumah makan bakmie baru yang berada di tengah. Beruntung dia beragama Buddha, hati boleh panas, perasaan boleh tidak senang, merasa terganggu, merugikan, tetapi dia umat Buddha sehingga ia meminta nasehat kepada seorang Maha Bhiksu mengenai masalah ini.

Maha Bhiksu mendengar cerita tersebut dan tersenyum dan berkata. Bahwa setiap orang di dunia ini berhak menentukan usaha apa yang mau ia tekuni, melihat dalam kecamatan ini ekonominya begitu bagus dan kamu berjualan bakmie begitu ramai tentu saja mudah sekali memancing orang ketiga untuk berdagang. Dan itu kamu harus mengsikapi dengan rasa bersyukur bahwa selagi kamu masih muda kamu bisa melihat kenyataan dan menghadapi tantangan yang baru, Janganlah menghadapi tantangan persaingan dengan kemarahan apalagi kebencian. Jangan menyikapi dengan rasa benci, marah, dendam, merasa terganggu karena keinginan kamu tidak tercapai.

Pemilik bakmie yang di barat itu setelah mendengar nasehat Bhiksu tersebut dengan hati merasa malu ia mengakui, setiap manusia tentu punya hak untuk berusaha, memutuskan memilih membuat rumah makan bakmie sah - sah saja. Dengan rasa malu dan menyikapi bersyukur dinasehati oleh Bhiksu, ia pergi ke rumah makan bakmie yang di tengah itu untuk makan bakmie, begitu ia masuk ke ruangan tunggu karena keadaan ramai dia merasa suasananya nyaman, dekorasi ruangannya begitu sejuk, sudah memakai AC, lantai dan kursinya bersih, setelah dia selesai makan di situ dia pulang dan merenung, dia melihat rumah makan bakmienya sendiri sudah begitu kotor, kumuh, 30 tahun tidak pernah di renovasi. Selama ini karena kesibukan ramainya yang belanja, sehari demi sehari berlalu begitu saja sehingga tidak terasa karena terbiasa melihat keadaan kotor tanpa perbandingan. Dan sekarang ada perbandingan dengan rumah makan yang baru, dia merasa rumah makannya sudah sangat tua, maka dengan satu tekad yang besar ia harusmengadakan perubahan, mengikuti perubahan zaman, ia pasang pengumuman rumah makan bakmie ini tutup untuk 2 bulan karena akan melakukan renovasi besar-besaran.

Mulailah ia membersihkan selokan, mengecat baru lagi gedungnya, pasang AC, piring mangkok yang pecah dan berantakan di ganti dengan yang baru, anak buah yang melayani diberi pakaian yang pantas, dan tukang masaknya dipakaikan baju yang rapih. 30 tahun kedaan yang kumuh di rubah menjadi lebih rapih dan bersih bahkan dia menggunakan metode yang baru yaitu tamu yang belanja bisa melihat ruangan dapurnya langsung yang kelihatan bersih dan nyaman. Ternyata setelah renovasi selesai selama 2 bulan dan di buka kembali mulailah rumah makan bakmie dia sehari demi sehari menjadi ramai, langganan yang lama maupun yang baru mulai berdatangan kembali.

Dengan semangat yang baru dan mensyukuri apa yang ada, di dalam hati tidak ada rasa marah kepada rumah makan bakmie yang ditengah, sehingga ucapannya yang baik-baik saja, melayani tamu bagaikan raja, tidak seperti dulu selalu menjelekkan rumah makan yang di tengah. Sedangkan rekannya yang dulu, yang berada di timur karena kena perkara polisi masuk penjara, tokonya tidak diteruskan lagi.

Teman-teman seDharma yang berbahagia, kehidupan adalah nyata setiap saat selalu berubah. Menghadapi perubahan dengan perasaan marah-marah tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan mungkin bisa membuat masalah menjadi tambah buruk. Mari kita hadapi kondisi yang baru dengan rasa bersyukur dan berterima kasih, Oleh karena itu, mari kita belajar mensyukuriperubahan, mensyukuri kondisi yang baru,menghadapi tantangan masa depan yang baru dengan tersenyum penuh semangat mengupgrade diri kita sendiri, meningkatkan daya kemampuan diri kita sendiri, meperbaiki sikap perbuatan kita sendiri. Seperti kata pepatah “ saingan kita pada hakekatnya adalah teman kita yang membangkitkan tantangan untuk kita lebih bisa waspada dan maju kembali”.

Selamat berjuang kawan, hadapilah dengan sikap yang wajar dan bersyukur satu tantangan adalah awal untuk mendorong kita berusaha untuk maju. Satu tantangan adalah awal mendorong kita untuk lebih belajar lagi agar kita maju. Memang kehidupan manusia harus selalu diisi dengan semangat yang baru, dengan rasa bersyukur berterima kasih, dengan demikian kehidupan kita tidak akan kosong, tidak akan jenuh, dan kita akan gembira dan berbahagia. Selamat berjuang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar